Jangan Jatuh Ke Lubang Yang Sama
Kita semua tentu tidak menginginkan polemik yang pernah terjadi dalam proses divestasi saham PT. Newmont Nusa Tenggara akan terulang dalam investasi PT. Emaar Properties. Bersama Newmont, pemerintah pernah tertipu. Pemerintah dijanjikan divestasi saham yang berarti nasionalisasi Newmont. Nyatanya, saham yang akan dilepas ke pemerintah dalam proses divestasi justru telah tergadai.
Ke mana kita akan sembunyikan wajah kalau persoalan yang sama kembali terulang?
Saya sendiri menyimpan kekhawatiran. Hal tersebut bisa saja terulang dalam investasi Emaar. Belum apa-apa, kita sudah disuguhkan ketidakjelasan mengenai jumlah saham yang akan diperoleh pemerintah, pemprov NTB dan pemkab loteng dalam investasi Emaar.
Saya terkejut, karena setiap sumber yang diwawancarai memberikan jawaban yang berbeda-beda mengenai jumlah saham yang dikuasai Pemprov NTB dalam investasi tersebut.
Kali pertama saya bertanya kepada Hasbullah Muis, anggota DPRD NTB dari Fraksi PAN. Jawabannya, Pemprov NTB menguasai 15 persen saham dari total saham yang dikuasai pemerintah dalam investasi tersebut.
Kali kedua, kepada Wakil Gubernur NTB, Ir. H. Badrul Munir dan Kabag Humas Pemprov NTB, Andi Hadianto.
Jawabannya cukup mengejutkan. Wagub mengamini bahwa jumlah saham Pemprov NTB mencapai 35 persen dari seluruh investasi. Total saham pemerintah, menurut Andi lebih besar lagi, mencapai hampir 50 persen.
Kali ketiga, saya dengar langsung dari pemaparan Gubernur NTB, H. M. Zainul Majdi dalam rapat paripurna di DPRD NTB, Kamis (19/2) lalu. Gubernur bilang, pemerintah akan menguasai 15 persen saham sementara 85 persen akan jadi milik Emaar. Dari saham sebesar 15 persen tersebut, sebanyak 35 persen akan dikuasai oleh Pemprov NTB.
“Artinya, saham Pemprov NTB di dalam investasi itu, equivalent dengan 5 persen dari total seluruh investasi,” beber Gubernur.
Simpang siur informasi ini membingungkan. Belum lagi bicara soal tahapan-tahapan pelepasan hak pengelolaan lahan. Gubernur bilang, sebanyak 20 persen dari total luas lahan masih belum clear.
Mendengar semua ini saya hanya berharap, semoga kita tidak tertipu untuk kedua kalinya. Selamat bermain investasi!!!
Kamis, 19 Februari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar