Informasi tersebut disampaikan anggota panitia anggaran DPR RI, H. Mesir Suryadi, SH, saat ditemui Suara NTB di kediamannya, beberapa waktu lalu. Politisi asal Partai Golkar ini menjelaskan, alokasi anggaran berupa stimulus fiskal tersebut secara khusus disediakan untuk menekan dampak krisis global di Indonesia.
“Tujuannya, antara lain untuk menyediakan lapangan pekerjaan bagi para karyawan yang terkena PHK, akibat krisis global kemarin,” ujarnya.
Menurut Mesir, dana tersebut berasal dari sisa anggaran tahun 2008 lalu ditambah dengan sejumlah bantuan yang diterima Pemerintah. DPR RI telah menyepakati agar alokasi anggaran stimulus tersebut diarahkan pada pembangunan sarana dan prasarana.
Mesir menyebutkan, sekitar 60 persen dari total dana sebesar Rp 73 triliun itu nantinya akan masuk ke bidang Pekerjaan Umum (PU) yang akan melaksanakan pembangunan sarana dan prasarana. Pembangunan sektor sarana dan prasarana diharapkan bisa menyerap tenaga kerja di Indonesia.
Melihat peluang ini, Mesir menganjurkan agar Pemda bisa memanfaatkan adanya alokasi anggaran itu. “Sekarang, harusnya pemerintah provinsi dan kabupaten kota di NTB ini segera mengejar itu,” sarannya. Ia menambahkan, dalam waktu dekat ini, pemerintah daerah harus rajin melobby Bappenas agar dana tersebut juga bisa mengalir ke NTB.
Jika perlu, ujarnya, Gubernur bersama Bupati dan Wali Kota di NTB bertemu langsung dengan Presiden guna melobby anggaran tersebut. Jika upaya tersebut dilakukan dengan sungguh-sungguh, Mesir yakin sebagian anggaran tersebut pasti bisa diarahkan ke NTB.
Menurut Mesir, anggaran untuk pembangunan sektor sarana dan prasarana sangat dibutuhkan oleh NTB saat ini. Apalagi, saat ini Pemprov NTB tengah membutuhkan dana segar untuk mendukung proses pembangunan sarana jalan dan infrastruktur pendukung investasi PT. Emaar, di Pujut, Lombok Tengah.
Mesir khawatir, realisasi investasi Emaar akan terhambat jika proses pembangunan sarana dan prasarana tidak digarap dengan serius. Karenanya, peluang untuk mendapatkan anggaran ini tidak boleh dilepas oleh Pemprov NTB.
“Kalau sarana dan prasarananya sudah terbangun, tentu Emaar akan lebih serius untuk membangun Kuta itu,” pungkasnya. (aan)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar