RENDAHNYA kualifikasi para pengusaha lokal NTB ini diakui oleh Ketua Badan Pimpinan Daerah Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional (GAPENSI) NTB, H. Faurani, SE.
Menurut Faurani, dari ribuan perusahaan konstruksi yang tergabung di GAPENSI NTB, hanya sekitar 5 persen diantaranya yang memiliki kemampuan mengelola proyek berskala besar dan menengah. Sisanya, sebanyak 95 persen hanya sanggup mengerjakan proyek berskala menengah ke bawah.
Pengakuan senada disampaikan Ir. Sirajudin Akbar dari Badan Sertifikasi dan Asosiasi Daerah (BSAD) NTB. “Anggota kami di sini, lemah jika dihadapkan dengan persaingan yang kuat,” keluhnya. Menurut Sirajudin, dilihat dari perlengkapan, mesin proyek hingga sumberdaya manusia yang dimiliki, para pengusaha lokal jelas tertinggal dari pengusaha luar.
Kondisi ini mengakibatkan pengusaha lokal kerap tersingkir ketika bersaing dengan pengusaha luar yang mengikuti proses tender pengadaan barang dan jasa di NTB. “Kalau diadu langsung dengan pengusaha luar, mati kita,” ujarnya.
Posisi pengusaha lokal semakin terpuruk dengan sikap para pengusaha luar daerah yang kerap tidak mengindahkan ketentuan dan etika saat mengikuti proses tender pengadaan barang dan jasa di NTB.
Menurut Wakil Ketua II KADIN NTB, Ir. Barry Djadid, pengusaha luar seharusnya berkoordinasi dengan asosiasi pengusaha di NTB sebelum mengikuti proses tender di NTB. Namun, ketentuan itu lebih sering diabaikan. “Kita menghimbau, agar pengusaha luar, setidaknya melakukan koordinasi dengan asosiasi dulu, sebelum ikut proses tender,” ujarnya.
Menurut Barry, kondisi yang menghawatirkan ini juga dirasakan oleh rekan-rekan pengusaha dari seluruh asosiasi pengusaha di NTB. Karenanya, mereka bersepakat membuat semacam pernyataan bersama untuk menindaklanjuti kondisi yang mengancam keberadaan pengusaha lokal ini.
Hadir dalam pertemuan tersebut, Ketua DPD GABPEKNAS NTB, Ir. Fuadi Akbar, MT, Ketua DPD GAPEKSINDO NTB, H. Yudi Abdillah, Ketua BPC GAPENSI Kota Mataram, H. Agus Mulyadi, ST, Wakil Ketua V HIPMI NTB, Agus Sucipto, SH Ketua PATI NTB, Ir. Bambang Muntoyo, MM dan Ketua DPC GAPEKSINDO Mataram, L. Hadi Wilman.
Para pengusaha tersebut meminta pemerintah daerah segera membuatkan regulasi yang bisa memungkinkan adanya sistem proporsional dalam proses pengadaan barang dan jasa di daerah.
Menurut Barry, 9 BUMN yang bergerak di bidang konstruksi, beberapa waktu lalu telah menegaskan komitmen untuk tidak ikut dalam tender pengadaan barang dan jasa yang bernilai di bawah 10 milyar. Ia berharap, pemda juga memberikan peluang yang lebih besar bagi pengusaha lokal dalam pengerjaan proyek dengan kualifikasi menengah ke bawah. (aan)

ini kisah nyata saya . . . .
BalasHapusperkenalkan nama saya zalinah aruf, saya berasal dari kota Bandung saya bekerja sebagai seorang karyawan di salah satu perusaan Yogyakarta.dimana saya sudah hampir kurang lebih tiga tahun lamanya saya bekerja di perusaan itu.
Keinginan saya dan impian saya yang paling tinggi adalah ingin mempunyai usaha atau toko sendiri,namun jika hanya mengandalkan gaji yah mungkin butuh waktu yang sangat lama dimana belum biaya kontrakan dan utan yang menumpuk justru akan semakin sulit dan semakin lama impian itu tidak akan terwujud
saya coba" buka internet dan saya lihat postingan orang yg sukses di bantu oleh seorang kyai dari sana saya coba menghubungi beliau, awalnya saya sms terus saya di suruh telpon balik disitulah awal kesuksesan saya.jika anda ingin mendapat jalan yang mudah untuk SOLUSI MUDAH, CEPAT LUNASI UTANG ANDA, DAN MASALAH EKONOMI YG LAIN, TANPA PERLU RITUAL, PUASA DLL. lewat sebuah bantuan penarikan dana ghoib oleh seorang kyai pimpinan pondok pesantren shohibul Qur’an. dan akhirnya saya pun mencoba menghubungi beliyau dengan maksut yang sama untuk impian saya dan membayar hutang hutang saya.puji syukur kepada tuhan yang maha esa melalui bantuan beliau.kini sy buka usaha distro di bandung.
Sekali lagi Saya mau mengucapkan banyak terimah kasih kepada K.h. Muh. Safrijal atas bantuannya untuk mencapai impian saya sekarang ini. Untuk penjelsan lebis jelasnya silahkan >>>>>>>>KLIK SOLUSI TEPAT DISINI<<<<<<<<<
Anda tak perlu ragu atau tertipu dan dikejar hutang lagi, Kini saya berbagi pengalaman sudah saya rasakan dan buktikan. Semoga bermanfaat. Amin..